Kamis, 15 November 2007

Aku, kau dan dia

Apa yang tersisa dari sepotong hati yang terluka?
Aku telah menemuinya
Menatapnya dalam diam.
Matanya teduh, lembut dan penuh sabar
Tiada riak emosi.
Yang kurasakan hanya kepasrahan yang mengalir
Sebuah ketenangan yang luar biasa
Aku telah menemuimu
Menatapmu dengan airmata
Andai kau beri aku sebuah ruang untuk berpikir dan memili
Tapi kutahu kau takkan pernah berikan ruang itu
Karena kau sangat mengenalku
Lalu kini, semua membeku
Cair lalu kembali membeku
Membeku dalam heningku
Membeku dalam ketidaktegasanmu
Apakah kau pernah mencoba memahami hati wanita?
Apakah kau pernah tahu berkorban adalah jalan hidup wanita?
Wanita selalu memilih untuk berkorban,mengorbankan dirinya, demi yang dicintainya
Lalu kini, siapa yang kau inginkan untuk berkorban?
Ketika semua memilih untuk berkorban, lalu apa yang yang kau dapatkan?
Ketika semua memilih untuk membahagiakan yang lain,lalu siapa yang sebenarnya akan bahagia?
Aku telah menemuinya
Memeluknya erat
Aku tahu ia tak pernah membenciku
Aku tahu aku tak pernah bisa menyakitinya
Aku tahu kasih tlah hadir di ruang itu
Namun aku tak pernah yakin, apakah aku sanggup melaluinya.
Aku tidak siap dengan kenyataan ini
Aku tahu kau pun tak siap
Dan juga dia
Bagaimana semua ini bisa terjadi, tak pernah bisa kumengerti
Mengapa kau bersikukuh mengejar awan di langit?
Mengapa kau bersikeras meredakan ombak?
Mengapa kau berkorban demikian besar tuk meruntuhkan hatiku?
Cinta ini tak pernah padam
Cinta ini selalu ada
Cinta ini terus berharap
Harapan yang membuatnya selalu hidup
Menanti seseorang yang pantas menerimanya
Tuk selamanya
Ku tak sanggup memadamkan api yang telah kau kobarkan
Kuharap kau mengerti

Tidak ada komentar: